Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan dari Universitas Negeri Gorontalo berhasil menggelar kegiatan edukasi yang melibatkan siswa-siswi dari berbagai Sekolah Dasar (SD) sekitar Kec. Tilongkabila. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya memilih makanan dan minuman sehat sejak dini, terutama dalam menghindari konsumsi minuman tidak sehat yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 16 Oktober 2024 ini diadakan dengan mengundang lebih dari 45 siswa dari lima SD di sekitar Kec. Tilongkabila. Acara ini dikemas dalam bentuk edukasi interaktif, di mana para mahasiswa dan dosen dari jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan memberikan pengetahuan dasar tentang gizi seimbang, bahaya minuman manis berlebih, serta dampak negatif dari konsumsi minuman yang tinggi kandungan gula, pewarna, dan bahan pengawet.
Pembukaan oleh Dekan Fakultas dan Peran Penting Generasi Muda dalam Gaya Hidup Sehat
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Dekan Fakultas Pertanian diwakili Wakil Dekan 2 Dr. Supriyo Imran, S.P, M.Si, yang menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membentuk gaya hidup sehat. "Anak-anak adalah generasi penerus yang perlu kita didik sejak dini agar memiliki pemahaman tentang pentingnya pangan sehat. Kami berharap melalui kegiatan ini, anak-anak dapat lebih sadar akan apa yang mereka konsumsi sehari-hari," ungkapnya.
Selain itu, beliau juga mengapresiasi semangat mahasiswa yang telah bekerja keras mempersiapkan acara ini sebagai bentuk kontribusi nyata mereka kepada masyarakat, khususnya di bidang pendidikan gizi.
Mencegah Penyakit Ginjal pada Anak Usia Dini dan Mencegah Kekurangan Gizi Kronis (Stunting) pada Anak Usia Dini
Salah satu sesi utama dalam acara ini adalah edukasi tentang pencegahan penyakit ginjal pada anak-anak usia dini, serta upaya untuk mencegah kekurangan gizi kronis (stunting). Dalam sesi ini, para mahasiswa memberikan penjelasan mengenai bagaimana pola makan yang buruk, terutama yang tinggi gula dan garam, dapat merusak fungsi ginjal anak-anak sejak usia dini. Para siswa juga diberi informasi tentang cara memilih makanan dan minuman yang baik untuk menjaga kesehatan ginjal mereka.
Selain itu, pentingnya pencegahan stunting menjadi sorotan utama. Para siswa diajak untuk memahami bagaimana kekurangan gizi kronis dapat memengaruhi tumbuh kembang mereka, serta dampak jangka panjangnya terhadap kecerdasan dan kesehatan fisik. Siswa-siswa diberikan informasi tentang gizi seimbang dan jenis-jenis makanan yang harus dikonsumsi untuk mencegah stunting, terutama makanan yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral penting.
Dampak dan Harapan dari Kegiatan
Ketua Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Dr. Yoyanda Bait, S.TP, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi siswa-siswi SD yang telah mengikuti acara ini. "Kami berharap melalui edukasi yang menyenangkan ini, anak-anak akan lebih bijak dalam memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi. Sebagai bagian dari generasi penerus, mereka perlu memahami pentingnya menjaga kesehatan sejak usia dini."
Beliau juga berharap kegiatan serupa dapat diadakan secara rutin, dengan melibatkan lebih banyak sekolah dan bekerja sama dengan pihak-pihak lain seperti pemerintah dan organisasi kesehatan untuk menguatkan kampanye konsumsi pangan sehat di kalangan anak-anak.
Dengan suksesnya pelaksanaan kegiatan ini, jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan menunjukkan komitmennya dalam mendukung peringatan Hari Pangan Sedunia dan terus berperan aktif dalam menciptakan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi pangan sehat sejak usia dini.
Pelatihan Teknologi Tepat Guna dengan Topik: Pengolahan Cabe bubuk Instant
dan Tomat Rasa Kurma (Torakur)
Pelatihan Teknologi Tepat Guna dengan Topik:
1. Penerapan Good Handling Practices (GHP) dan Good Manufacturing Practices (GMP) Pisang
2. Peningkatan Ekonomi Masyarakat melalui Pengolahan Hasil Samping Buah Nangka menjadi Produk Olahan Pangan
3. Pembuatan Stik Pepaya untuk Meningkatkan Pendapatan Keluarga
Dilakukan melalui forum diskusi prodi di pimpin oleh ketua jurusan dengan melibatkan tim taks force penyusun Instrumen Suplemen Konversi (ISK)
Instrumen Suplemen Konversi (ISK) digunakan oleh perguruan tinggi atau program studi untuk melakukan konversi peringkat akreditasi